Minggu, 19 Juni 2016

Mengenal tari seudati yang di berangus penjajah

Mengenal tari seudati yang di berangus penjajah. Tari Seudati adalah tari tradisional masyarakat Aceh. Tarian yang satu ini sangat di takuti oleh penjajah belanda. Belanda percaya bahwa tarian ini sanggup membangkitkan jiwa para pemuda untuk memberontak. Untuk itulah belanda melarang tarian ini untuk di tampilkan di depan umum. Kita harus mengakui bahwa belanda memang superior dalam hal mengendalikan bangsa ini saat itu. Segala cara macam cara di tempuh untuk bisa terus melangsungkan penjajahanya di bumi pertiwi. Politik pacah belah dan pemberangusan berbagai jenis kesenian yang mereka anggap mengancam akan di lakukan. Lalu seperti apakah tari Seudati aceh yang di takuti belanda itu sebenranya? Berikut ulasanya:
 
Tari Seudati

Shekh Tam dari desa Gigieng simpang kabupaten Pidie mengamati bahwa ada sejenis tarian yang ada di tengah tengah masyarakat. Tarian ini sangat popular dan setiap tarian ini di tampilkan maka banyak orang yang suka dengan keindahan gerak yang di tampilkan.Tarian ini sering di tampilkan ketika ada sabung ayam dan juga acara acara di tengah tengah masyarakat. Shek Tam dari desa Gigieng kemudian merombak tarian ini dan menamakanya menjadi tari Seudati. Tari seudati ini di gunakan oleh Sekh Tam untuk menyiarkan agama islam. Selanjuthnya tari yang satu ini juga berkembang di desa lainya yaitu di desa Didoh yang di ketuai oleh Sekh Ali Didoh. Dari dua desa dan dari dua pemuka agama inilah akhirnya tari seudati berkembang ke seluruh aceh. Tari seudati di bawakan oleh delapan orang laki laki dengan memakai celana panjang dan baju kaos panjang. Kain songket biasa di gaunakan dan di pakai untuk menghias pinggang dan juga kaki. Tak lupa rencong di selipkan pada bagian belakan setiap penarinya.
Gerakan gerakan tari seudati sangat indah dan menawan. Hal inilah yang membuat tari didoh di sukai oleh banyak orang. Tari seudati bisanya tampil dnegan diringi oleh seorang penyanyi. Tari yang satu ini tidak di sertai dnegan tetabuah alat music seperti kebanyakan tarian pada umumnya tapi suara suara tepukanm tanagan penari pada pinggang serta hentakan kaki penari pada lantai membuat tari ini sangat hidup dan sangat menarik. Tarian didoh bisanyanya menceritakan tentgang kehidupan sehari hari. Gerakan gerakan seperti memukul dada hentakan kaki melambangkan suatu sifat dan kegiatan yang di sesuaikan dengan jalan cerita yang di bawakan oleh sang penari. Pembaca yang budiman demikianlah ulasan kita hari ini dimana kita telah mengulas tentang Tari Seudati tari tradisional masyarakat Aceh. Semoga kita bisa memelihara dan melestarikan tarian yang satu ini.

1 komentar: